Profil Paroki Maria Diangkat Ke Surga

Paroki Maria Diangkat Ke Surga – yang lebih dikenal dengan sebutan Paroki Celaket –sangat berhubungan erat dengan suster Ursulin di Jl. J.A. Suprapto 55 (komplek sekolah Cor Jesu) sejak tahun 1900 dan Ordo Karmel sejak 1923.

Tanggal 29 Juni 1925 pembangun kapel diselesaikan dan diberkati pada tanggal yang sama oleh Mgr. Van Velsen SJ. Segera sesudah itu, kapel banyak difungsikan untuk pusat pelayanan sakramen dan kegiatan rohani.

Paroki Celaket ditetapkan menjadi Paroki pada hari Minggu Kliwon pekan kedua bulan September 1953, oleh Vicaris Apostolik Pastor Albers O.Carm dan menamakan paroki ini Paroki St. Perawan Maria Diangkat Ke Surga (Beatae Mariae Virginis Assumptionis). Dalam catatan Sr. Romana Haberhausen, OSU. penetapan paroki terjadi pada 13 September 1953. Hal tersebut dikuatkan dengan Buku Pembaptisan Paroki Celaket atas nama Anna Maria Tan Kwie Hiang (bayi terlahir 29 Agustus 1953) oleh Pastor Hendriks O.Carm. sebagai baptisan pertama.

Gedung pastoran pertama terletak di jalan Tjelaket 63 (sekarang jl. J.A Soeprapto). Pada tahun 60-an gedung pastoran dipindahkan ke jalan Tjelaket 75 yang sekarang menjadi Pusat Pastoral Keuskupan Malang.

Sampai sekarang kapel Cor Jesu masih digunakan oleh umat kendati Paroki sudah mempunyai gereja sendiri yang terletak di jalan Lely no. 19. Panitia pembangunan gereja Lely dibentuk pada 30 Mei 1985, pembangunan gereja memerlukan waktu selama 3 tahun. Gedung gereja diberkati oleh administrator Diosesan Malang pada waktu itu, Mgr. FX. Hadisoemarta dan diresmikan penggunaanya oleh Dirjen Bimas Katolik Departemen Agama pada tanggal 15 Agustus 1988.

Pada tahun 1990 mulai dibangun gedung pastoran di sebelah gedung gereja. Pada tanggal 15 Agustus 1993 gedung pastoran diresmikan penggunaannya oleh Mgr. Herman Yosep S. Pandoyoputro, Uskup Malang. Sejak saat itu seluruh kegiatan pastoral dilaksanakan dari gedung pastoran yang baru sampai dengan sekarang. (Admin – dari berbagai sumber)